Menyikapi Tahun Baru 2015 -- Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru beberapa hari ucapan-ucapan Selamat Tahun Baru 2014 terdengar di jagat raya ini. Namun semalam ucapan-ucapan itu terganti dengan ucapan Selamat Tahun Baru 2015. Yang mana ini menandakan kita telah memasuki tahun 2015.
Ya, waktu memang begitu cepat berlalu. Oleh karena itu, sebaiknya manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menikmati waktu kemarin. Dan sebaiknya, isilah dengan hal-hal yang positif.
Mengingat waktu begitu cepat berlalu, dalam pergantian tahun 2014 ke tahun 2015 seperti saat ini, sebaiknya ini kita gunakan sebagai ajang untuk mengoreksi hal-hal yang telah kita lewati di tahun 2014. Ini bertujuan, agar kita bisa meningkatkan perbuatan positif dan tidak larut dalam perbuatan negatif.
Menurut Saya, cara terbaik untuk mengoreksi diri sendiri adalah dengan renungan. Karena renungan adalah alat canggih yang dapat memutar rekam jejak apa yang pernah kita lewati. Renungan juga merupakan alat komunikasi tercanggih dalam diri sendiri yang melibatkan pikiran dan memori yang dimiliki. Dengan merenung kita dapat memutar rekam jejak yang telah kita lewati. Dan tentunya kita juga bisa mengambil pelajaran dari hal-hal yang pernah kita lewati. Sehingga kita memiliki bekal untuk melanjutkan hari-hari yang akan datang.
Setiap waktu, terlebih pada pergantian tahun 2014 ke tahun 2015 ini, tentu saja ada banyak hal yang sebaiknya kita renungkan dalam diri kita sendiri. Hal ini bertujuan agar kita menjadi orang yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Dan setidaknya ada beberapa hal yang menjadi sangat penting kita renungkan, diantaranya:
1. Perbuatan
Selama setahun, kita pasti sudah berbuat / melakukan berbagai hal. Baik itu hal positif maupun negatif. Dan yang harus kita renungkan adalah, sejauh mana kita berbuat positif dan kenapa kita melakukan hal yang negatif. Sehingga di tahun 2015 ini kita bisa meningkatkan hal-hal yang positif dan juga mengerti cara menghindari hal-hal yang negatif.
2. Suka Duka
Setiap kesenangan maupun duka adalah hal yang bisa datang setiap waktu. Namun, di balik suka dan duka tentu ada sebuah pelajaran yang berarti. Selain itu, dalam suka maupun duka juga ada sebab dan akibatnya. Oleh karena itu, marilah kita sejenak renungkan, kenapa kita mendapat kesenangan dan kenapa kita mendapat duka atau musibah.
Ingat, Bos! Kehidupan ini bukanlah sekolah yang tiap akhir semester ada pembukuan laporan nilai akademis maupun perbuatan. Kalau bukan kita sendiri yang mengoreksi, siapa lagi?