Bahaya Kentut Saat Menulis Artikel - Seperti kita tau, bahwa dalam situasi apapun kentut selalu datang tanpa diduga. Fakta kentut ini memang telah terbukti sejak lama, tiba - tiba perut terasa melilit, dan seketika itu keluarlah kentut, kecuali Anda tahan.
Mungkin ini memang fenomena alam, bagaimana tubuh mengontrol udara dalam tubuh. Kemungkinannya, saat seseorang mengeluarkan kentut, pada saat itu udara dalam tubuh memang telah melebihi batas tampung, sehingga kontrol otomatis dalam tubuh bekerja, dan keluarlah kentut.
Jika dilihat dari sisi kesehatan, mengeluarkan kentut tentu saja dapat membantu kesehatan tubuh, guna mengeluarkan angin berlebih didalam tubuh. Namun semestinya, kentut ini mengetahui situasi seseorang, tidak memaksa keluar dalam keadaan yang tidak tepat, karena ini juga bisa berbahaya. Bagaimana tidak?
Ya, kentut memang cukup berbahaya jika keluar dalam situasi yang kurang tepat, Terutama pada saat menulis artikel, seperti kejadian yang Saya alami beberapa hari lalu. Berikut ini penjelasannya.
Kentut Pertama
Beberapa hari lalu saat menulis artikel, tanpa alasan yang jelas, perut ini tiba-tiba terasa melilit. Saya menduga, ini tanda-tanda ingin kentut. Ternyata benar, setelah Saya coba mengejan, keluarlah kentut yang cukup menggemparkan ruangan menulis artikel.
Akibatnya, kejadian ini langsung menimbulkan pro kontra dari berbagai pihak. Mulai dari pendengaran, penciuman dan juga pemikiran. Sehingga sangat mengganggu konsentrasi menulis. Apalagi suaranya sangat keras, baunya juga menyengat. Ya, meskipun itu kentut Saya sendiri, tetap saja membuat pikiran Saya menjadi fokus pada kentut. Alhasil Saya jadi bingung menulis artikel tentang apa.
Kentut Kedua
Setelah kejadian kentut pertama. Saya mencoba menata kembali pikiran Saya agar konsentrasi pada artikel. Selang beberapa menit, tanpa diduga perut ini melilit lagi, sangat jelas ini ciri-ciri ingin kentut. Namun pada kentut kedua ini Saya tidak mengejan, agar suaranya tidak terlalu keras, Saya biarkan mengalir apa adanya.
Tapi meskipun nyaris tanpa suara, tetap Saja masih menyengat. Malah lebih awet baunya. Mau tidak mau Saya keluar ruangan sebentar membiarkan kentut terbang sebebas-bebasnya. Setelah beberapa menit, Saya mencoba masuk ruangan mulai menulis lagi. Tanpa Saya sadari, ternyata kentut kedua ini juga mengganggu Saya dalam menulis artikel. Gara-gara keluar ruangan menunggu kentut terbang, Saya jadi lupa apa yang harus Saya tulis lagi.
Kentut Ketiga
Kentut memang kadang menjengkelkan. Saat Saya mencoba menulis lagi, tiba - tiba perut terasa melilit tanda - tanda ingin kentut lagi. Tak ingin mengulang kejadian pertama dan kedua, Saya berinisiatif kentut diluar ruangan menulis artikel. Beruntung, diluar tidak ada orang, jadi Saya bisa kentut sebebas-bebasnya.
Namun, alih alih membuang kentut diluar ruangan menulis artikel, setelah kembali kedalam ruangan menulis artikel dan mencoba menulis lagi, ternyata ini juga membuat Saya lupa lagi artikel sampai dimana. Saya berpikir, ini pasti karena tadi kentut nya terlalu heboh.
Kentut Keempat
Untuk kentut keempat ini sengaja Saya pisahkan, silahkan temukan dalam posting
Kentut Keempat
Nah, dari bebrapa kejadian yang Saya alami, Saya menyimpulkan kentut juga berbahaya jika keluar saat menulis artikel. Karena Saya juga masih kesal dengan kentut yang datang berulang - ulang dalam situasi yang tidak tepat tersebut, akhirnya Saya memutuskan membagikannya pada posting kali ini khusus untuk Anda. Terimakasih.